DEWI'S BLOG ♥
Love Life and Future.
Profile

Hi, I'm Dewi. I am a ordinary girl. I am a student of Psycologhy faculty. College, organizing, having fun with my friends is my activities every day. I love my parents, my brother, and Insider Indies 85 2010. I Love my Life ♥♥♥.


Shoutout







Link



Archives

* October 2010
* November 2010
* February 2011
* March 2011
* April 2011
* May 2011
* June 2011
* October 2011
* November 2011
* March 2012
* October 2012
* November 2012
* April 2013
* May 2013
* June 2013
* January 2014

Sistem Informasi Psikologi (Tes Minat dan Bakat)
@ Sunday, January 19, 2014 ; 2:45 PM | *TOP.

Nama Kelompok :    ARINTA AYU                          11510104
             EDUARDUS SAPTONO PAMBUDI         12510247
             ERNING AZZUKHRUF                 19510025
             MIKYAL HUSNUL KHOTIMAH         14510403
             RAHMANIA DEWI                 15510563
             RISA APRIANI                         16510023
             TIARA INTAN PUTRI                 16510886
             RORO SILVIA YOLANDA                 1A512096



Analisis Kebutuhan Tes Minat dan Bakat

1. Eksternal Entities : Subjek

2. Keluaran Aplikasi : Laporan hasil tes


Proses Bisnis Tes Minat Dan Bakat

1. Subjek/pasien bisa mendatangi/ reservasi terlebih dahulu pada biro

2. Subjek melakukan pemilihan tes dari berbagai macam tes yang tersedia, pada kasus ini adalah Tes   minat dan bakat

3. Subjek mengisi formulir yang berisi data pribadi seperti nama, ttl, alamat, umur, pendidikan, jurusan, fakultas, kelas, no.hp, email, dll.

4. Setelah itu subjek diharapkan konsultasi terlebih dahulu pada psikolog agar pemilihan tesnya lebih akurat sesuai review pada data pribadi.

5. Pada tahap tersebut psikolog memberitahu bahwa setiap tes (DAT, FACT, GAT) memiliki harga yang berbeda.

6. Setelah pasien memilih, langsung dilakukan tes secara komputerisasi.

7. Hasil tes keluar, pasien diharap melakukan pembayaran.

8. Subjek juga dapat menunggu hasilnya langsung, atau dikirim via pos (ongkir sudah termasuk service).




Labels:


Comments (0)

Bentuk-Bentuk Utama dalam Terapi
@ Monday, June 10, 2013 ; 11:50 PM | *TOP.

Ada beberapa bentuk terapi, berikut ini adalah bentuk utama dalam terapi :

  • Therapy Supportive

Terapi supportive atau pendukung adalah pengobatan yang diarahkan untuk menjaga integritas fisiologis atau fungsional pasien sampai pengobatan yang lebih definitif dapat dilaksanakan, atau sampai daya penyembuhan pasien berfungsi untuk meniadakan kebutuhan perawatan lebih lanjut.

Tujuan dari terapi supportive memperkuat perilaku penyesuaian diri klien yang sudah baik, memberi dukungan psikologis, dan menghindari diri dari usaha untuk menggali apa yang ada dalam alam bawah sadar. Alasan penghindaran karena kalau diungkit kembali ketidaksadarannya, klien ini kemungkinan akan menjadi lebih parah dalam penyesuaian dirinya. Psikoterapi supportive biasanya dilakukan untuk memberikan dukungan pada klien untuk tetap bertahan menghadapi kesulitannya.

Penyembuhan supportif ini dapat menggunakan beberapa metode dan  teknik pendekatan, diantaranya :
- Bimbingan (Guidance)
- Mengubah lingkungan (Environmental Manipulation)
- Pengutaraan dan penyaluran arah minat
- Tekanan dan pemaksaan
- Penebalan perasaan (Desensitization)
- Penyaluran emosional
- Sugesti
- Penyembuhan inspirasi berkelompok (Inspirational Group Therapy)

  • Therapy Reeducative
Psikoterapi reeducative bertujuan untuk mengubah pikiran atau perasaan klien agar ia dapat berfungsi lebih efektif. Di sini terapis tidak hanya memberi dukungan, tetapi juga mengajak klien atau pasien untuk mengkaji ulang keyakinan klien, mendidik kembali, agar ia dapat menyesuaikan diri lebih baik setelah mempunyai pemahaman yang baru atas persoalannya. Terapis di sini tidak hanya membatasi diri membahas kesadaran saja, namun juga tidak terlalu menggali ketidaksadaran. Psikoterapi jenis redukatif ini biasanya terjadi dalam konseling. 


Cara-cara psikoterapi reedukatif antara lain:
- Terapi hubungan antar-manusia (relationship-therapy)
- Terapi sikap (attitude therapy)
- Terapi wawancara (interview therapy)
- Analisa dan sinthesa yang distributif (terapi psikobiologik Adolf meyer)
- Konseling terapetik
- Terapi case-work
- Reconditioning
- Terapi kelompok yang reedukatif
- Terapi somatic

  • Therapy Reconstructive
Penyembuhan rekonstruktif mempunyai tujuan untuk menimbulkan pemahaman terhadap konflik yang tidak disadari agar terjadi perubahan struktur karakter dan untuk perluasan pertunbuhan kepribadian dengan mengembangkan potensi.

Cara-cara psikoterapi rekonstruktif antara lain: 
- Psikoanalisa Freud
- Psikoanalisa non-freud
- Psikoterapi yang berorientasi kepada psikoanalisa

Cara: asosiasi bebas, analisa mimpi, hipoanalisa/sintesa, narkoterapi, terapimain, terapi seni, terapi kelompok analitik.

Comments (0)

Perbedaan antara Konseling dengan Psikoterapi
@ Wednesday, May 1, 2013 ; 6:08 PM | *TOP.


Apa perbedaan konseling dan psikoterapi? Mungkin untuk orang awam atau orang yang jarang mendengar istilah ini berpikiran bahwa sama saja konseling dan psikoterapi, sama-sama untuk orang yang mempunyai gangguan mental. 

Pada dasarnya antara konseling dan psikoterapi memang sama, sama dalam hal tujuan ingin membantu agar klien dapat menemukan permasalahan untuk kemudian dapat dipecahkan bersama-sama. Tetapi mereka juga berbeda. Cara mudah membedakan keduanya, karena pada konseling, konselor menghadapi klien yang normal, sebaliknya pada psikoterapi menghadapi klien (atau pasien) yang mengalami neurosis atau psikosis. Seorang penderita neurosis atau psikosis bisa saja menemui seorang konselor untuk tujuan melakukan konsultasi atau konsultansi dan penanganan atau perawatan selanjutnya dilakukan melalui psikoterapi. Namun semua itu hanya dapat terlaksana dengan baik manakala klien dapat membuka diri dan mau diajak kerjasama.

Selain itu, konselor dan psikoterapi keduanya mempunyai latar belakang pendidikan yang pada umumnya berbeda, namun ada kesamaan pada subjek tertentu yang harus dipelajari dan dilatih serta dikuasai selama pendidikan. Perbedaan mengenai metode ini kemudian diringkas oleh Stefflre & Grant (1972) sebagai berikut: Konseling ditandai oleh jangka waktu yang lebih singkat, lebih sedikit waktu pertemuannya, lebih banyak melakukan evaluasi psikologis, lebih memperhatikan masalah sehari-hari klien, lebih memfokuskan pada aktivitas kesadaran, lebih memberikan nasihat, kurang berhubungan dengan tranferens, lebih menekankan pada situati yang riil, lebih kognitif dan berkurang intensitas emosi, lebih menjelaskan atau menerangkan dan lebih sedikit kekaburannya.

Dan adapun perbedaannya lebih kepada pendekatan dan cara penanganannya, dimana konselor sebagai mitra yang dapat memberikan masukkan dan membantu untuk memunculkan suatu permasalahan yang dirasakan klien baik masalah yang disadari maupun yang tidak disadari, sedangkan  psikoterapis selain menggunakan tehnik konseling ia juga menggunakan terapi yang sifatnya lebih kepada perubahan pada perilaku yang sangat substanstib.

Secara lebih ringkas, perbedaan dari konseling dan psikoterapi adalah sebagai berikut :

1. Konseling pada umumnya menangani orang normal, sedangkan psikoterapi terutama menangani orang yang mengalami ganguan psikologis.
2. Konseling lebih edukatif, suportif, berorientasi sadar dan berjangka pendek, sedangkan psikoterapi lebih rekonstruktif, konfrontatif, berorientasi tak sadar, dan berjangka panjang.
3. Konseling lebih terstruktur dan terarah pada tujuan yang terbatas dan konkret, sedangkan psikoterapi sengaja dibuat lebih ambigu dan memiliki tujuan yang berubah-ubah dan berkembang terus.

Itulah perbedaan dari konseling dan psikoterapi, mudah-mudahan ini bisa memberikan sedikit info. Dan tidak semua yang datang untuk berkonsultasi adalah orang yang mempunyai gangguan mental :)

Comments (0)

Pengertian Psikoterapi
@ Monday, April 8, 2013 ; 8:54 PM | *TOP.

Psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-psinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien supaya membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup atau berkembang sebagai seorang individu.

James P. Chaplin membagi pengertian psikoterapi dalam dua sudut pandang. Secara khusus, psikoterapi diartikan sebagai penerapan teknik khusus pada penyembuhan penyakit mental atau pada kesulitan-kesulitan penyesuain diri setiap hari. Secara luas, psikoterapi mencakup penyembuhan lewat keyakinan agama melalui pembicaraan nonformal atau diskusi personal dengan guru atau teman.

Pengertian psikoterapi selain digunakan untuk penyembuhan penyakit mental, juga dapat digunakan untuk membantu, mempertahankan dan mengembangkan integritas jiwa, agar ia tetap tumbuh secara sehat dan memiliki kemampuan penyesuaian diri lebih efektif terhadap lingkungannya. Dengan demikian, tugas utama psikoterapis di sini adalah memberi pemahaman dan wawasan yang utuh mengenai diri pasien serta memodifikasi atau bahkan mengubah tingkah laku yang dianggap menyimpang.

Bermula dari Sigmund Freud, pada akhir abad ke-sembilan belas, yang memaparkan teori psikoanalisisnya, psikoterapi kian berkembang hingga kini. Teknik dan metode yang dicetuskan oleh Freud dapat dikatakan merupakan dasar dari psikoterapi, yang tampaknya, dalam praktek sehari-hari masih tetap digunakan sebagai dasar, apa pun teori yang dianut atau menjadi landasan atau pegangan bagi seseorang yang melakukan psikoterapi .

Psikoterapi merupakan proses interaksi formal antara dua pihak atau lebih, yaitu antara klien dengan psikoterapis yang bertujuan memperbaiki keadaan yang dikeluhkan klien. Seorang psikoterapis dengan pengetahuan dan ketrampilan psikologisnya akan membantu klien mengatasi keluhan secara profesional dan legal.

Ada tiga ciri utama psikoterapi, yaitu:
    Dari segi proses :  berupa interaksi antara dua pihak, formal, profesional, legal dan menganut kode etik psikoterapi.
    Dari segi tujuan : untuk mengubah kondisi psikologis seseorang, mengatasi masalah psikologis atau meningkatkan potensi psikologis yang sudah ada.
    Dari segi tindakan: seorang psikoterapis melakukan tindakan terapi berdasarkan ilmu psikologi modern yang sudah teruji efektivitasnya.

Comments (0)

Akulturasi dan Relasi Internakultural
@ Sunday, November 4, 2012 ; 8:04 PM | *TOP.

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri.
Akulturasi budaya dapat terjadi karena keterbukaan suatu komunitas masyarakat akan mengakibatkan kebudayaan yang mereka miliki akan terpengaruh dengan kebudayaan komunitas masyarakat lain. Selain keterbukaan masyarakatnya, perubahan kebudayaan yang disebabkan “perkawinan“ dua kebudayaan bisa juga terjadi akibat adanya pemaksaan dari masyarakat asing memasukkan unsur kebudayaan mereka. Akulturasi budaya bisa juga terjadi karena kontak dengan budaya lain, sistem pendidikan yang maju yang mengajarkan seseorang untuk lebih berfikir ilmiah dan objektif, keinginan untuk maju, sikap mudah menerima hal-hal baru dan toleransi terhadap perubahan.
Akulturasi sendiri sudah ada dari jaman masuknya Hindu-Budha ke Indonesia, selain dari sisi agama akulturasi juga berkembang ke arah kehidupan jaman sekarang. Seperti contohnya adalah lagu jawa yang biasa dinyanyikan dengan nada yang sedikit membosankan dan bertempo lambat bisa dinyanyikan dengan cara rap. Rap sendiri adalah budaya yang diusung oleh Amerika Serikat.

“Intercultural Communication: A Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication) terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain (Samovar & Porter, 1994, p. 19).
Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi di antara orang-orang yang memiliki kebudayaan yang berbeda (bisa beda ras, etnik, atau sosioekonomi, atau gabungan dari semua perbedaan ini.) Menurut Stewart L. Tubbs, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antara orang-orang yang berbeda budaya. Kebudayaan adalah cara hidup yang berkembang dan dianut oleh sekelompok orang serta berlangsung dari generasi ke generasi.
Ada beberapa perbedaan dalam kelompok-kelompok kultural yaitu bermacam aktifitas dari kultur ke kultur. Pria dan wanita seringkali tidak sama dalam melihat dunia. Tua dan muda memiliki tujuan dan cita-cita yang berbeda. Muslim dan nasrani memiliki keyakinan yang berbeda, seperti kata pepatah “ When in Rome do as the Romans do” ini menyiratkan bahwa mudah saja untuk beradaptasi dalam perbedaan, cara berpikir maupun kebiasaan, walaupun telah beradaptasi ke kultur yang baru tetapi tetap saja “Only Romans are Romans dan hanya mereka (Romans) yang tahu caranya menjadi orang Roma sebenarnya.


Jadi dapat kita simpulkan bahwa hubungan antara akulturasi dan relasi internakultural sebenarnya adalah proses yang saling mempengaruhi, komunikasi antar budaya akan mempengaruhi akulturasi dan akulturasi itu sendiri dapat terjadi karena adanya komunikasi antara dua kebudayaan atau lebih. 


http://id.wikipedia.org/wiki/Akulturasi
http://www.scribd.com/doc/58351609/Komunikasi-Intercultural


Comments (0)

Transmisi Budaya dan Biologis Serta Awal Perkembangan & Pengasuhan
@ ; 7:30 PM | *TOP.


Apa sih transmisi budaya itu?

Transmisi budaya ialah  kegiatan pengiriman atau penyebaran pesan dari generasi yang satu ke generasi yang lain tentang sesuatu yang sudah menjadi kebiasaan dan sulit diubah.
Budaya merupakan suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. mewariskan budaya dari generasi yang satu ke generasi yang lain melalui sebuah kegiatan pengiriman atau penyebaran sebuah kebiasaan/adat istiadat yang sulit untuk diubah disebut dengan transmisi budaya.

Kalau bentuk-bentuk transmisi budaya apa saja?

Bentuk transmisi budaya itu dibagi menjadi tiga, yaitu :
1. Enkulturasi
Enkulturasi adalah Proses penerusan kebudayaan dari generasi yang satu kepada generasi berikutnya selama hidup seseorang individu dimulai dari insttitusi keluarga terutama tokoh ibu. Enkulturasi mengacu pada proses dengan mana kultur (budaya) ditransmisikan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Kita mempelajari kultur, bukan mewarisinya. Kultur ditransmisikan melalui proses belajar, bukan melalui gen. Orang tua, kelompok, teman, sekolah, lembaga keagamaan, dan lembaga pemerintahan merupakan guru-guru utama dibidang kultur. Enkulturasi terjadi melalui mereka.
Proses belajar dari orang-orang terdekat dan lingkungannya itulah yang membantu perkembangan psikologi individu.

2. Sosialisasi
Sosisalisasi adalah proses pemasyarakatan, yaitu seluruh proses apabila seorang individu dari masa kanak-kanak sampai dewasa, berkembang, berhubungan, mengenal, dan menyesuaikan diri dengan individu-individu lain dalam masyarakat. Menurut Soerjono Soekanto, sosialisasi adalah suatu proses di mana anggota masyarakat baru mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat di mana ia menjadi anggota.
Maka sosialisasi ini mengajarkan individu untuk mengenal individu lain didalam masyarakat agar bisa mengenal kebudayaan masyarakat tersebut dan bisa berkembang dengan baik.

3.Akulturasi
Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaannya sendiri tanpa menyebabkan hilangnya unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Akulturasi mengacu pada proses dimana kultur seseorang dimodifikasi melalui kontak atau pemaparan langsung dengan kultur lain. Misalnya, bila sekelompok imigran kemudian berdiam di Amerika Serikat (kultur tuan rumah), kultur mereka sendiri akan dipengaruhi oleh kultur tuan rumah ini. Berangsur-angsur, nilai-nilai, cara berperilaku, serta kepercayaan dari kultur tuan rumah akan menjadi bagian dari kultur kelompok imigran itu. Pada waktu yang sama, kultur tuan rumah pun ikut berubah.
Bentuk transmisi akulturasi ini sangat menarik karena memadukan lebih dari satu kebudayaan. Tetapi modifikasi kebudayaan ini bisa berdampak buruk juga jika kebudayaan yang mendominasi tidak sesuai dengan norma-norma atau nilai-nilai yang telah ada pada lingkungan tersebut.


Lalu, apa pengaruh transmisi budaya terhadap perkembangan psikologi individu?

Pengaruh enkulturasi pada perkembangan psikologis individu mempengaruhi proses belajar individu dan sikap individu dengan sistem norma, adat serta peraturan yang berlaku di budaya-budaya tertentu. Selain enkulturasi, akulturasi juga dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang dengan suatu proses sosial yang timbul manakala suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Akulturasi terjadi karena sekelompok orang asing yang berangsur-angsur mengikuti cara atau peraturan di dalam lingkup orang Indonesia. Setelah enkulturasi dan akulturasi, transmisi budaya yang dapat mempengaruhi perkembangan psikologis seseorang adalah sosialisasi. Pada dasarnya sosialisasi adalah kemampuan seseorang berinteraksi di lingkungan sosial mereka. pada sosialisasi faktor-faktor seperti intelektial dan emosional mempengaruhi keberhasilan individu dalam bersosialisasi.


http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi
http://id.scribd.com/doc/68996864/TRANSMISI-BUDAYA
http://id.wikipedia.org/wiki/Budaya


Comments (0)

Psikologi Lintas Budaya
@ Sunday, October 14, 2012 ; 7:41 PM | *TOP.

       Psikologi lintas budaya adalah bagian dari ilmu psikologi, psikologi lintas budaya membahas mengenai persamaan dan perbedaan fungsi individu dalam berbagai budaya dan kelompok etnik secara psikologis, mengenai hubungan-hubungan di antara psikologis dan sosio-budaya, ekologis, dan ubahan biologis, serta mengenai perubahan-perubahan yang berlangsung. 
            Menurut Segall (Dasen dan Poortinga) psikologi lintas-budaya adalah kajian mengenai perilaku manusia dan penyebarannya, sekaligus memperhitungkan cara perilaku itu dibentuk dan dipengaruhi oleh kekuatan-kekuatan sosial dan budaya. Definisi ini mengarahkan perhatian pada dua hal pokok yaitu: keragaman perilaku manusia di dunia dan kaitan antara perilaku terjadi. Definisi ini relatif sederhana dan memunculkan banyak persoalan. Sejumlah definisi lain mengungkapkan beberapa segi baru dan menekankan beberapa kompleksitas: Riset lintas-budaya dalam psikologi adalah perbandingan sistematik dan eksplisit antara variabel psikologis di bawah kondisi-kondisi perbedaan budaya dengan maksud mengkhususkan antesede-anteseden dan proses-proses yang memerantarai kemunculan perbedaan perilaku.

  • Tujuan Psikologi Lintas Budaya
        Tujuan psikologi lintas budaya adalah untuk melihat perilaku manusia berdasarkan budaya yang sangat beragam. Selain itu melihat perilaku universal dan perilaku yang unik untuk mengidentifikasi cara di mana budaya dampak perilaku kita, kehidupan keluarga, pendidikan, pengalaman sosial dan daerah lainnya. Psikologi lintas budaya juga bertujuan untuk mengetahui perbedaan serta persamaan fungsional manusia secara psikologis dalam berbagai budaya dan ubahan sosial-budaya, ekologis, serta biologis.

  • Hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Disiplin Ilmu Lain
a. Psikologi Lintas Budaya dengan Antropoplogi
   Antropologi menurut Koentjaraningrat adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk fisik masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan.
Dalam ilmu psikologi lintas budaya, kita harus mengetahui apakah budaya tersebut sehingga membutuhkan ilmu antropologi itu sendiri agar lebih mudah memahami perilaku manusia berdasarkan kebudayaannya yang beragam.

b. Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi
 Menurut Soerjono Soekamto, Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat. Jadi hubungan Psikologi Lintas Budaya dengan Sosiologi adalah sama-sama mempelajari mengenai fungsi individu dalam masyarakat serta mempelajari budaya dan kelompok etnik yang berada dalam masyarakat, hanya saja psikologi lintas budaya lebih kepada bidang psikologisnya.

c. Psikologi Lintas Budaya dengan Kepribadian
   Kepribadian merupakan konsep dasar psikologi yang berusaha menjelaskan keunikan manusia. Kepribadian mempengaruhi dan menjadi kerangka acuan dari pola pikir dan perilaku manusia, serta bertindak sebagai aspek fundamental dari setiap individu yang tak lepas dari konsep kemanusiaan yang lebih besar, yaitu budaya sebagai konstruk sosial. Menurut Roucek dan Warren, kepribadian adalah organisasi yang terdiri atas faktor-faktor biologis, psikologis dan sosiologis. Hal pertama yang menjadi perhatian dalam studi lintas budaya dan kepribadian adalah perbedaan diantara keberagaman budaya dalam memberi definisi kepribadian. Semua teori mulai dari psikoanalisa Freud, behavioral approach Skinner, hingga humanistic Maslow-Rogers meyakini bahwa kepribadian berlaku konsisten dan konsep-konsep mereka berlaku universal. Dalam budaya timur, asumsi stabilitas kepribadian sangatlah sulit diterima. Budaya timur melihat bahwa kepribadian adalah kontekstual (contextualization). Kepribadian bersifat lentur yang menyesuaikan dengan budaya dimana individu berada. Kepribadian cenderung berubah, menyesuaikan dengan konteks dan situasi.

d. Psikologi Lintas Budaya dengan Ekologi
   Ekologi diartikan sebagai ilmu yang mempelajari baik interaksi antar makhluk hidup maupun interaksi antara makhluk hidup dan lingkungannya.
Hubungan antara psikologi lintas budaya dengan ekologi yaitu ekologi mempelajari mengenai interaksi yang baik dengan makhluk hidup maupun lingkungan yang beraneka ragam.





Referensi :
http://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi_lintas_budaya
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
http://id.wikipedia.org/wiki/Definisi_Sosiologi

Comments (0)

Older

 |